Kakiku tergoda rayuan malam
Ketukan malam membuat hatiku terbuka
Kantukku meresap jauh ke kampung sunyi
Tergugah aku masuk ke kedalaman bintang
Menjadi bayangan kesenangan binatang malam
Aku derapkan langkahku
Mengitari pohon satu-satunya berdiri
Mengeratkan tubuhku ke batang-batangnya yang lantang
Kuraih tubuhku melayang
Mengangkasa menangkap rembulan
Mengayun-ayun menyiratkan tawa
Bermain ke seribu taman bintang
Di ata kepalaku
Berhadapan dengan halus rambutku
Mengerlingkan cahayanya
Bintang-bintang itu memberiku siulan
Aku dekatkan nyawaku ke ufuk malam
Malam menyambut lambaian betisku
Gigi-gigiku terlihat seluruhnya
Aku tertawa riang di musim yang indah ini
Musim di saat orang-orang
Merasa kesepian dengan kecaman burung hantu
Merasa takut akan geraman serigala
Merasa canggung dengan dengungan jangkrik
Aku biarkan segala lepas
Melebur ke dalam sukma-sukma awan
Menjadi permaisuri satu-satunya
Di tengah malam
Ketukan malam membuat hatiku terbuka
Kantukku meresap jauh ke kampung sunyi
Tergugah aku masuk ke kedalaman bintang
Menjadi bayangan kesenangan binatang malam
Aku derapkan langkahku
Mengitari pohon satu-satunya berdiri
Mengeratkan tubuhku ke batang-batangnya yang lantang
Kuraih tubuhku melayang
Mengangkasa menangkap rembulan
Mengayun-ayun menyiratkan tawa
Bermain ke seribu taman bintang
Di ata kepalaku
Berhadapan dengan halus rambutku
Mengerlingkan cahayanya
Bintang-bintang itu memberiku siulan
Aku dekatkan nyawaku ke ufuk malam
Malam menyambut lambaian betisku
Gigi-gigiku terlihat seluruhnya
Aku tertawa riang di musim yang indah ini
Musim di saat orang-orang
Merasa kesepian dengan kecaman burung hantu
Merasa takut akan geraman serigala
Merasa canggung dengan dengungan jangkrik
Aku biarkan segala lepas
Melebur ke dalam sukma-sukma awan
Menjadi permaisuri satu-satunya
Di tengah malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar